Thursday 15 September 2011


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peringatan tragedi 9/11 berjalan aman dan khidmat. Namun, ada pekerjaan rumah bagi Muslim AS yang belum terselesaikan, yakni berintegrasi dengan masyarakat AS. Ketua MUI, Yunahar Ilyas menuturkan proses integrasi belumlah optimal dilakukan. Itu tercermin dengan masih banyak kejadian diskriminasi terhadap Muslim AS. "Harus diakui penerimaan terhadap Islam masih diikuti dengan perlakuan diskriminasi terhadap Muslim AS," paparnya kepada Republika saat dihubungi, Kamis (15/9). Yunahar mengatakan situasi itu tidak terlepas dari sumbangsih Muslim AS sendiri. Sumbangsih yang dimaksud adalah Muslim AS, terutama kalangan warga AS yang memeluk AS, melakukan perubahan drastis dengan menerapkan tradisi Timur Tengah setelah memutuskan memeluk Islam. "Mereka yang baru memeluk Islam misalnya, segera mengenakan jubah dan atribut lain yang mencerminkan budaya Timur Tengah. Padahal, apa yang mereka lakukan berpengaruh terhadap proses integrasi," katanya mengingatkan. Tak heran, ungkap Yunahar, ada lelucon bagi warga kulit putih Amerika yang memeluk Islam dijuluki 'si Arab'. Julukan itu tentu bernada diskriminasi. Sebabnya, Yunahar melihat Muslim AS tidak perlu menerapkan budaya Timur Tengah namun tetap menjaga identitasnya sebagai Muslim. "Berpakaian seperti biasa, dengan menutup aurat. Tidak perlu memaksakan diri mengenakan jubah seperti halnya imigran asal Timur Tengah," katanya. Berbicara soal terorisme, Yunahar mengatakan ancaman akan selalu ada selama ada kebijakan standar ganda yang diterapkan AS. Karena kebijakan tersebut menandakan ketidakadilan. "Palestina melempari batu Israel dituduh mengancam. Israel membunuh warga Palestina dianggap membela diri. Ya, hal-hal semacam itu akan memunculkan risiko kehadiran teroris," paparnya. Karena itu, selama ketidakadilan masih terjadi maka akan diikuti kehadiran terorisme. Yang menjadi pertanyaan, kehadiran terorisme itu dalam wujud apa. Tentu polanya akan berkembang seiring dengan tingkat kewaspadaan di Amerika. "Ya, semoga saja peran dakwah Muslim AS dapat meniadakan ancaman itu," pungkasnya.

Sumber: http://www.republika.co.id/
Categories:

0 komentar:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!