Saturday 31 December 2011


A. Pengertian Iman kepada Hari Akhir
Iman artinya percaya. Hari akhir artinya hari berakhirnya seluruh kehidupan di alam dunia dan dilanjutkan dengan kehidupan akhirat. Jadi iman kepada hari akhir adalah percaya atau meyakini dengan sepenuh hati bahwa suatu saat alam dunia ini musnah dan akan adanya kehidupan akhirat yang kekal. Hal itu berdasarkan surat At Thaha: 15 berikut ini.
إِنَّ السَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَى
Artinya:
“Sesungguhnya hari kiamat itu pasti akan datang, Aku merahasiakan waktunya supaya tiap- tiap diri itu dibalas dengan apa yang diusahakannya.”

Di kehidupan yang kekal itu, manusia akan mendapatkan balasan dari apa yang telah ia kerjakan di dunia. Bagi yang banyak melakukan kebaikan dari pada keburukan saat di dunia maka balasannya adalah kenikmatan hidup di akhirat. Sedangkan yang banyak melakukan keburukan adalah siksaan yang kekal di kehidupan akhirat. Oleh karena itu, selam di dunia manusia hendaknya mencari bekal yang sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akhirat. Sebenarnya Allah itu begitu pemurah dalam memberikan imbalan atas perbuatan baik yang dilakukan manusia. Sangat merugi kalau orang itu hanya sedikit timbangan kebaikannya.
مَنْ جَآءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلاَيُجْزَى إِلاَّمثِلْهَاَ وَهُمْ لاَيُظْلَمُونَ
Artinya:
"Barang siapa yang membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatahannya, sedang mereka sedikitpun tidak di aniaya (dirugikan)." (QS. AI-An'aam: 160)
Seseorang yang beriman terhadap hari akhir akan tercermin dalam kehidupan sehari-harinya bahwa ia selalu memerhatikan betul apakah perbuatannya itu berupa kebaikan atau keburukan. Sehingga ia tidak berbuat kecuali yang baik dan selalu menghindari yang buruk. Orang yang beriman terhadap hari akhir tahu betul bahwa dunia ini hanya sebagai ladang tempat untuk menanam sebanyak mungkin kebaikan. Kelak kehidupan akhirat akan memetik hasilnya.
Pada umumnya istilah kiamat ada dua yaitu kiamat sughra dan kiamat kubra. Kiamat sughra adalah berakhirnya kehidupan pada sebagian makhluk di muka bumi ini. Contohnya adalah matinya seseorang, matinya sekelompok orang karena bencana, dll. Sedangkan kiamat kubra adalah berakhirnya seluruh kehidupan di alam semesta ini.

B. Dalil Naqli Iman Kepda Hari Akhir

وَأَنَّ السَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ لاَّرَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللهَ يَبْعَثُ مَن فِي الْقُبُورِ
Artinya:
“Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur” (QS Al-Hajj: 7)


إِذَا زُلْزِلَتِ الأَْرْضُ زِلْزَالَهَا {1} وَأَ خْرَجَتِ الأَْرْضُ أَثْقَالَهَا {2} وَقَالَ الإِْنْسَانُ مَالَهَا {3} يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا {4} بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا {5} يَوْ مَئِذٍ يَصْدُرُالنَّاسُ أَشْتَا تًا لِّيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ {6}
Artinya:
1. Apabila bumi di guncang dengan guncangannya (yang dahsyat).
2. Dan bumi mengeluarkan beban-beban yang berat (yang dikandung)nya.
3. Dan manusia bertanya : "Mengapa bumi (jadi begini ?)"
4. Pada hari itu bumi menceritakan ceritanya.
5. Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
6. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka (Surat Al Zalzalah: 1 – 6)

اَلْقَارِعَةُ {1} مَاالْقَارِعَةُ {2} وَمَاأَدْرَاكَ مَاالْقَارِعَةُ {3} يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِ {4} وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِ {5
Artinya:
1. Hari kiamat.
2. Apakah hari kiamat itu ?
3. Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran.
5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan


ثُمَّ إِنَّكُم بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ {15} ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ {16}
“Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati(15). Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.(16)” (QS. Al Mukminun:15-16)
يَوْمَ نَطْوِي السَّمَآءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ كَمَا بَدَأْنَآ أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَآ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ {104}
“Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran – lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.” (QS. Al Anbiyaa’:104)

C. Tanda-tanda Akan Datangya Hari Akhir
Diriwayatkan dari Huzaifah bin Usaid al-Ghifari ra. berkata: Nabi Muhammad, pernah menghampiri kami, sedangkan kami sedang membicarakan masalah tanda-tanda kiamat. Lalu Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian sedang bicarakan?" Para sahabat menJawab: "Kami sedang memikirkan masalah hari kiamat." Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya hari kiamat itu tidak akan terjadi hingga kalian mendapatkan sepuluh tanda-tandanya" Kemudian Rasulullah menyebutkan tanda kiamat satu per satu, "Datangnya asap, Dajal, binatang-binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Nabi Isa bin Maryam , munculnya Yakjuj dan Makjuj; terjadinya tiga kali gerhana, gerhana di timur, gerhana di barat, dan gerhana di dataran Jazirah Arab, dan yang terakhir adalah munculnya api dari Yaman yang rnenggiring manusia."
Dajal adalah manusia yang akan memengaruhi orang beriman menjadi kafir. Di akhir zaman nanti banyak sekali kaum muslim yang tertipu dan akhirnya mereka tidak bisa disebut muslim/mukmin lagi karena telah kafir. Dajal ini bekerjanya sangat cerdik, bahkan hamper-hampir tidak terasa. Karena memang Dajal itu diberi kelebihan-kelebihan disbanding manusia biasa. Untuk menguji manusia yang benar-benar beriman dan yang munafik. Untuk menghindarkan diri dari fitnah(keburukan yang diakibatkan) dajal ini kita dicontohkan untuk berdoa:
اَللهُمَّ إِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَالْهَدَمِ وَالْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ شَرِّ الْغِنَى وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْفَقْرِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّال اللهُمَّ اغْسِلْ عَنِّى خطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّ قَلْبِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقِّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَس وَبَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
D. Perjalanan Manusia Hingga Kehidupan di Akhirat
Perjalanan seorang manusia diawali dari ditiupkannya ruh pada janin yang dikandung seorang ibu. Janin itu kemudian dilahirkan ke dunia setelah berada di alam kandungan kurang lebih selama sembilan bulan. Manusia dilahirkan dan hidup di dunia ini dengan bermacam-macam usia. Ada yang hidup di dunia hanya semenit, sejam, sehari, seminggu, bulan, tahun, dan ada pula yang sampai tua renta. Kemudian manusia akan mati. Ketika mati, manusia akan berada di alam barzah atau alam kubur. Alam barzah disebut juga sebagai alam penantian karena di alam inilah semua manusia berada setelah meninggalkan kehidupan dunia. Hingga kemudian tibalah saatnya hari kiamat terjadi.
Hari kiamat terjadi dengan berbagai peristiwa. Diawali dengan peniupan sangkakala oleh malaikat israfil. Tiupan yang pertama ini diikuti proses hancurnya alam semesta karena badai, gunung meletus, tsunami, banjir, dan lain-lain. Peristiwa dahsyat ini mengakibatkan matinya semua makhluk hidup.
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَمَن فِي اْلأَرْضِ إِلاَّ مَن شَآءَ اللهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ ِقيَامُُ يَنظُرُونَ
Artinya:
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).

Setelah itu akan terjadi peristiwa-peristiwa berikut ini.
1. Yaumul Baats
Malaikat israfil meniup sangkakala untuk yang kedua kalinya. Maka semua manusia yang pernah hidup sejak nabi Adam hingga manusia yang mati pada hari kiamat kubra akan dihidupkan/dibangkitkan kembali oleh Allah swt. Mereka dalam keadaan yang bermacam-macam, sesuai dengan amal perbuatannya pada waktu di dunia. Firman Allah swt.:
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ اْلأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ
Artinya:
Dan ditiupkanlah sangkakala (kedua kalinya) maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. (Q.S. yaasin:51)
2. Yaumul Mahsyar
Setelah semua dibangkitkan/dihidupkan lagi oleh Allah, kemudian mereka digiring ke sebuah padang yang luas (padang mahsyar). Di padang mahsyar ini semua manusia sejak Nabi Adam sampai manusia akhir zaman yang mati karena peristiwa dahsyat kiamat kubra dikumpulkan jadi satu. Keadaannya sangat panas kalau siang dan sangat dingin lagi gelap gulita kalau malam. Keadaan ini sungguh sangat menyiksa dan membuat kepayahan semua manusia. Dikumpulkannhya semua manusia di padang mahsyar ini berlangsung ribuan tahun. Mereka menunggu giliran untuk dipanggil satu per satu untuk diadili.

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَلَ: قَلَ رَسُلُ اللهِ ص. م. : يُحْشَرُالنَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَعَفْرَاءَ عَفْرَاءَكَقُرْصَةِ النَّقِيِّ لَيْسَ فِيْهَاعَلَمٌ لِأَحَدٍ
Artinya:
Diriwayatkan daripada Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Pada Hari Kiamat manusia dikumpulkan di tanah putih bersih seperti roti yang lembut, tidak ada apa-apa untuk seseorang itu berlindung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Yaumul Hisab & Mizan
Arti kata mizan adalah timbangan, sedangkan hisab artinya perhitungan. Ketika sudah sampai pada gilirannya untuk diadili, maka seseorang itu dipanggil dan ditimbanglah anatara amal baik dan buruknya.
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَاحَاسِبِينَ

Artinya:
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. Al Anbiya’ : 47)

Setelah ditimbang kemudian dihisab satu persatu perbuatannya selama hidup di dunia. Pengadilan dari Yang Maha Adil ini kemudian akan diketahui hasilnya apakah seseorang itu lebih banyak kebaikan atau keburukannya. Manusia yang banyak amal kebaikannya maka ia akan menerima hasil perhitungan ini dengan tangan kanannya. Sedangkan manusia yang banyak keburukannya maka ia diterimakan hasil perhitungan itu dengan tangan kirinya.
4. Surga dan Neraka
Manusia yang menerima hasil pengadilan dengan tangan kanannya maka ia akan dimasukkan Allah swt ke surga. Sedangkan yang menerima hasil pengadilan dengan tangan kirinya maka ia akan dimasukkan Allah swt ke neraka. Di neraka atau surga ini manusia mendapatkan balasan atas setiap tindakannya selama di dunia.
فَأَمَّامَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهُ {6} فَهُوَ فِي عِيْشَتٍ رَّاضِيَةٍ
} وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهُ {8} فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ
Artinya:
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.” (QS. Al Qari’ah : 6-9)

Manusia yang semasa hidupnya di dunia melakukan banyak ketaatan dan perbuatan baik maka akan mendapatkan banyak kenikmatan. Sebagaimana yang diterangkan Allah swt dalam firman-Nya:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ {7}
Artinya:
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. (QS. Az Zalzalah : 7)

Di dalam ayat yang lain Allah menerangkan tentang penghuni surga yaitu sebagai berikut.
فَالْيَوْمَ لاَتُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلاَتُجْزَوْنَ إِلاَّ مَاكُنتُمْ تَعْمَلُونَ {54} إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ {55} هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلاَلٍ عَلَى اْلأَرَائِكِ مُتَّكِئُونَ {56} لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُم مَّايَدَّعُونَ {57} سَلاَمٌ قَوْلاً مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ
Artinya:
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (QS. Yaasiin: 55-58)
Balasan surga bagi mereka yang beriman dan berbuat keshalihan. Adapun nama-nama surga disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut:
a. Surga ‘Adn (lihat Q.S. ar-Ra’d (13) : 22-24)
b. Surga Na’îm (lihat Q.S.al-Waqi’ah (56) : 12)
c. Surga Ma’wa (lihat Q.S.as-Sajdah (32) : 19 )
d. Surga Firdaus (lihat Q.S.al-Kahfi (18) : 107)
e. Dãrus-Salãm (lihat Q.S.al-An’am (6) : 127)
f. Surga Dãrul Khulud (lihat Q.S.al-Qaf (50) : 34)
g. Dãrul Muqomah (lihat Q.S.al-Fatir (35) : 35)
h. Maqam Amîn ((lihat Q.S.ad-Dukhan (44) : 51)

Sedangkan manusia yang semasa hidupnya di dunia tidak beriman dan berbuat buruk maka akan mendapatkan kehidupan akhirat yang mengerikan. Sebagaimana yang diterangkan Allah swt dalam firman-Nya:
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شّرًّا يَرَهُ {8}.
Artinya:
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan) nya pula. (Al Zalzalah: 8)
لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلاَّ مِن ضَرِيعٍ {6} لاَيُسْمِنُ وَلاَيُغْنِي مِن جُوعٍ {7}
Artinya:
Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. (QS Al Ghosiyah : 6-7)
Neraka disediakan bagi mereka yang tidak beriman dan tidak mau beribadah kepada Allah swt. Adapun nama-nama neraka disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut :
a. Neraka Jahîm (lihat Q.S. al-Infiëar ayat 14 -16)
b. Neraka Jahannam (lihat Q.S. at-Takasur ayat 6)
c. Neraka Hawiyah (lihat Q.S. al-Qari’ah ayat 8-10)
d. Neraka Hutamah (lihat Q.S. al-Humazah ayat 1-9)
e. Neraka Saqar (lihat Q.S. al-Mudatsir ayat 26-54)
f. Neraka Sa’îr (lihat Q.S. al-Mulk ayat 7-11)
g. Neraka Laìa (lihat Q.S. al-Lail ayat 12-16)

E. Fungsi Beriman kepada Hari Akhir
Kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan di akhirat yang kekal. Sedangkan kehidupan di dunia hanyalah sementara. Kehidupan di dunia ibarat tempat untuk menanam sedangkan hasilnya akan dipetik di akhirat kelak. Dengan beriman kepada hari akhir, seseorang akan:
1. Berhati-hati dan penuh perhitungan dalam berbicara, bersikap dan berbuat.
2. Bersikap optimis, dan percaya diri untuk berbuat amal shaleh. Karena kita yakin bahwa perbuatan yang baik akan dibalas dengan surga dan amal yang buruk akan dibalas dengan neraka. (beramal dan bekerja seolah- olah kita hidup selamanya dan beribadah seolah- olah kita akan mati besok)
3. Disiplin, penuh perhitungan dan tidak menyian-nyiakan waktu.
4. Berusaha maksimal mematuhi ajaran agama
5. Berpandangan optimis akan adanya balasan kebaikan dari Allah
6. Menyadarkan manusia dari sifat lupa diri terhadap kesenangan dunia
7. Menumbuhkan rasa sosial dalam kehidupan di masyarakat.

Wonogiri, 31 Desember 2011
Dwi Wahyudi
Di penghujung tahun 2011, kutuliskan ...



Friday 23 December 2011

Masjid Al Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam. Jadi, sebelum umat Islam yang sampai saat ini berkiblat ke Kakbah di Masjidil Haram, dahulu kala ketika shalat menghadapnya ke Masjidil Aqsha di Palestina. Hingga kemudian turun ayat yang menyuruh umat Islam berkiblat ke Kakbah di kota Mekah. Peristiwa ini terjadi tatkala Nabi Muhammad saw shalat di Masjid Quba. Di tengah-tengah shalat, Nabi mendapatkan wahyu untuk mengubah arah kiblat ke Kakbah di Masjidil Haram. Seketika itu pula, saat Nabi dan sahabat shalat, Nabi dan dan sahabat langsung balik arah. Sehingga bisa dikatakan Masjid Al Aqsha ini sangat bersejarah bagi umat Islam.
Namun, saat-saat ini masjidil Aqsha selalu akan dihancurkan oleh kaum Yahudi. Mereka ingin membangun Kuil Sulaiman atau Solomon Temple tepat di atas tanah yang kini berdiri Masjidil Aqsha. Upaya terus dilakukan kaum Yahudi untuk mendirikan Solomon Temple itu. Namun bagi mereka tentu tidak mungkin untuk serta merta menghancurkan Masjidil Aqsha kemudian membangun begitu saja Solomon Temple di atasnya. Karena mereka tahu jumlah umat muslim di dunia saat ini populasinya sangat besar. Dan kalau mereka menghancurkan begitu saja terhadap Masjidil Aqsha tentu akan membuat kaum muslim marah.
Upaya demi upaya terus mereka lakukan untuk secara halus memuluskan keinginan mereka. Di antaranya terus memperluas negara Israel dengan mengklaim dan menjajah negara Palestina. Sehingga Masjidil Aqsha akan berada di wilayah negara Israel dan mereka dengan enak menghancurkan Al Aqsha dan membangun solomon temple di atas reruntuhannya.
Upaya yang lain adalah dengan mengaburkan keberadaan Masjidil Aqsha itu sendiri. Masjidil Aqsha adalah masjid dengna kubah ungu. Akan tetapi kaum Yahudi terus mengampanyekan, menunjukkan melalui media mereka, mengelabuhi kaum muslim dengan gambar-gambar yang menunjukkan seolah masjidil Aqsha adalah masjid dengan kubah emas. Padahal Masjid dengan kubah emas itu sejatinya bukan masjid Al Aqsha. Masjid dengan kubah emas itu adalah masjid kubah as shakhrah.Masjid yang dibangun Khalifah Umar.
Pengaburan ini bisa dikatakan sangat efektif. Terbukti betapa banyak umat muslim yang terkecoh. Mereka menganggap masjidil Aqsha itu adalah masjid dengan kubah emas itu. Kalau demikian, dan suatu saat nanti ketika umat muslim benar-benar terjebak pada kesalahan pemahaman ini, maka dengan mudah mereka akan menghancurkan Al Aqsha tanpa sedikitpun menimbulkan gejolah di kalangan kaum muslim. Berikut ini adalah gambar-gambar yang seringkali dikecohkan itu.
----------------------------------------------------------------------------------------

Gambar di atas adalah gambar Masjid Al Aqsha

Bahkan ketika anda mengetikkan kata kunci "Masjid Al Aqsha" di mesin pencari semisal GOOGLE maka akan banyak sekali ditampilkan masjid kubah emas. Artikel-artikel tentang Masjid Al Aqsha seringkali juga menggunakan gambar Masjid Kubah Emas ini. Sehingga banyak umat muslim menganggap bahwa Masjid Kubah Emas itu adalah Masjid Al Aqsha.
Berikut ini adalah gambar Masjid Kubah Emas/Masjid Kubah As Sakhrah.


Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!