Sunday 29 June 2014

1. Pengertian Sifat Wajib Allah
Perhatikan sebuah meja yang kamu gunakan untuk belajar. Adanya meja tersebut pasti ada yang membuatnya, yaitu seorang tukang. Sebagai pembuat meja, si tukang kayu tentu lebih dahulu ada dari pada meja yang dibuatnya. Dari segi bentuknya, tukang kayu itu tidak sama dengan meja yang dibuatnya.
Demikian pula Allah swt yang Maha Pencipta dan Maha Sempurna. Allah swt sudah ada dan selalu ada dan menciptakan kita dan seluruh alam semesta ini. Allah tidak pernah tidak ada. Sedangkan meja itu pernah tidak ada, yaitu sebelum meja itu dibuat. Kita juga pernah tidak ada, yaitu sebelum kita dilahirkan atau nanti setelah manusia meninggal. Tetapi zat Allah swt itu kekal tidak pernah mati, sakit, atau lenyap. Allah itu ada tetapi kita tidak bisa melihat-Nya. Itu salah satu sifat Allah swt. Meja kayu sifatnya (ciri-cirinya) keras, berwarna kecoklatan, hangus ketika di bakar dan sebagainya. Allah pun memiliki sifat-sifat. Di antaranya adalah sifat wajib.
Sifat wajib bagi Allah adalah suatu sifat yang pasti ada pada Allah. Berikut ini sifat-sifat yang pasti ada pada Allah swt.

2. Sifat Wajib yang Nafsiyah
Sifat Nafsiyah adalah sifat yang berhubungan langsung dengan Dzat Alloh. Sifat nafsiyah tersebut hanya ada satu yaitu Wujud (ada),
اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَمَابَيْنَهُمَا ...
“Allah-lah yang menciptakan Iangit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. (QS. As Sajdah: 4).

3. Sifat Wajib yang Salbiyah
Sifat Salbiyah adalah sifat yang dapat meniadakan sifat-sifat yang berlawanan dengan sifat wajib bagi Alloh SWT. Dengan sifat Salbiyah ini, Alloh dapat menampakkan idenditas-Nya dan berbeda dengan makhluk-Nya,
Sifat-sifat Salbiyah tersebut yaitu:
a. Qidam (paling awal),
هُوَ اْلأَوَّلُ وَاْلأَخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
“Dialah yang Awal dan Yang Akhir. Yang Zhahir (Yang nyata adanya karena banyak buktinya) dan yang Batin (yang tak dapat digambarkan hikmat Dzat-Nya oleh akal).” (QS. Al Hadid: 3).
b. Baqo (kekal/abadi/tidak pernah berakhir),
“Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar Rahman: 27).
c. Mukholafatu lil hawaditsi (berbeda dengan semua mahluk/segala sesuatu),
Ditegaskan dalam Al Qur’an, “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.” (QS. Asy Syuro: 11).
d. Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri),
“sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Al Ankabut: 6).
e. Wahdaniyat (Esa/Tunggal),
“Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa.” (QS.Al Ikhlas: 1).

4. Sifat Wajib yang Ma’ani
Sifat Ma’ani adalah sifat-sifat abstrak yang wajib dimiliki oleh Allah SWT. Sifat ma’ani tersebut yaitu:
a. Qudrat (Kuasa),
إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُُ
“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqoroh: 20).
b. Irodat (berkehendak),
إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud: 107).
c. Ilmu (maha mengetahui),
“Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.An Nisa’: 176).
d. Hayat (hidup),
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati.” (QS. Al Furqon: 58).
e. Sama’ (Maha mendengar),
وَاللهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Dan Allah Maha Mendengar serta Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqoroh: 256).
f. Bashor (Maha Melihat),
“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hujurat: 18).
g. Kalam (berfirman),
“Dan Allah telah berbicara kepada (Nabi) Musa dengan langsung.” (QS. An Nisa: 164).

5. Sifat Wajib yang Ma’nawiyah
Sifat Ma’nawiyah adalah Perwujudan dari sifat ma’ani. Sisat Ma’nawiyah tersebut yaitu:
a. Qodiron (Dzat Yang Maha Berkuasa),
“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqoroh: 20).
b. Muridan (Dzat Yang Maha Berkehendak),
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki.” (QS. l1/Hud: 107).
c. Aliman (Dzat Yang Maha Mengetahui),
“Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu.” (QS. 4/An Nisa’: 176).
d. Hayyan (Dzat Yang Hidup),
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati.” (QS. Al Furqon: 58).
e. Sami’an (Dzat Yang Maha Mendengar),
“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” [QS. Al Baqoroh: 256).
f. Bashiron (Dzat Yang Maha Melihat),
"Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Hujurat: 18).
g. Mutakalliman (Dzat yang berfirman),
"Dan Allah telah berbicara kepada (Nabi) Musa dengan langsung." [QS. An Nisa': 164).

0 komentar:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!